Maze Runner #0.5 (Kill Order) by James Dashner


WARNING! SPOILERS AHEAD!*

*for those who haven't read the trilogy.





Judul: The Maze Runner #0.5 (The Kill Order)
Penulis: James Dashner
Penerbit: Delacorte Press
Tahun Terbit: 2012
Halaman: 327
Genre: Young-Adult & Dystopia


ADD TO GOODREADS    MY GOODREADS REVIEW

SYNOPSIS (CLICK TO READ)
The prequel to the New York Times bestselling Maze Runner series.

Before WICKED was formed, before the Glade was built, before Thomas entered the Maze, sun flares hit the earth and mankind fell to disease.

Mark and Trina were there when it happened, and they survived. But surviving the sun flares was easy compared to what came next. Now a disease of rage and lunacy races across the eastern United States, and there’s something suspicious about its origin. Worse yet, it’s mutating, and all evidence suggests that it will bring humanity to its knees.

Mark and Trina are convinced there’s a way to save those left living from descending into madness. And they’re determined to find it—if they can stay alive. Because in this new, devastated world, every life has a price. And to some, you’re worth more dead than alive.


Let's get this started, people. It won't be long before we all lose our minds.” 
"Scared. That's good. A fine soldier is always scared. Makes you normal. It's how you respond to it that makes or breaks you.
Jadi ini cerita ketika Thomas sebelum Maze, sebelum Scorch Trials. Ketika manusia-manusia yang menganggap diri mereka berkuasa untuk menyebarkan virus, Mark, Alec dan Trina berada di saat itu. Saat-saat ketika matahari menyerang dan menghanguskan bumi hingga porak poranda, Mark, Alec, Trina dan kawan-kawan lainnya hanya punya satu tujuan: untuk selalu selamat, survive, dan bisa hidup untuk hari esoknya. Mereka berpindah-pindah ke gunung-gunung dan bukit, menjauhi sengatan matahari. Namun ketika pemerintah dengan seenaknya menyebarkan virus yang dapat membuat gila seseorang dan bisa membunuh orang tersebut dalam sekejap--Mark, Alec dan kawan-kawan lain punya tujuan lain: mencari tau siapa dalang dibalik kegilaan ini. Siapa penyebar virus tersebut. 
" ... But the side of him that wanted to survive at all costs--that had become ruthless over the last year--knew it was the truth. He didn't want to spend the rest of the night and the next day looking over his shoulder."
“Though he’d never know for sure what had happened to them, his mind was super talented at imagining the absolute worst.” 
Sebenernya aku sangat kecewa di Death Cure. Ceritanya tidak seseru, tidak semenarik, tidak selucu Maze Runner. Aku baca Death Cure hanya untuk menyelesaikan trilogi dan mungkin berharap (terlalu berharap) agar James Dashner bisa sekali lagi menerbitkan buku sebagus Maze Runner. Namun apa daya, gabisa dipungkiri aku terlalu kecewa dengan serial Maze Runner. Sebelum aku ngeluarin unek-unek yang pasti bikin fans Maze Runner gereget sama kata-kataku, aku mau ngasih review tentang prequel dari Maze Runner.

*UDAH TAU GASUKA DEATH CURE, KOK MASIH BACA KILL ORDER?!*  

Mungkin itu pertanyaan yang terngiang-ngiang (elah hahaha) di kepala kalian. Aku sendiri juga bingung, tapi mungkin aku punya sedikit harapan bahwa Kill Order bakalan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari serial Maze Runner, dapat membuat serial ini bisa lebih baik lagi, dan deep down I hope, James Dashner bisa membuatku terpesona seperti aku baca Maze Runner pertama kali. Nyatanya, aku kecewa berat. Saking kecewanya, aku gabisa ngungkapin seberapa weird dan gaserunya buku ini, seberapa membosankannya buku ini. 

Dimulai dengan lumayan, pengenalan karakter-karakter baru, Mark, Alec, Trina, siapa lagi tuh lupa. Alec, dibilang sama Mark kayak beruang saking besarnya badan tuh orang, terus karakter-karakter lain. Dilanjutkan dengan konflik ketika mereka diserang dengan virus-virus ganas; ditutup dengan ending yang nggak ada resolusi-resolusinya sama sekali dengan konflik tersebut. Tapi buat ending, aku masih bisa toleran, namanya juga prequel, nggak mungkin resolusi dari konflik sebesar itu selesai dalam satu buku, makanya adalah yang namanya sequel. Bagiku, premise / plot yang dijabarkan cukup menarik, bagaimana kehidupan sebelum Maze, sebelum Scorch. Aku mengharapkan dapat mengetahui negara-negara apa aja yang kena the Flare, terus udah taun berapa, terus gimana aja teknologinya. Sayangnya, James Dashner terlalu fokus dengan "konflik" dari bukunya sehingga melewatkan ide bahwa pembaca juga butuh referensi. Intinya sih, penulis kurang memaksimalkan premise / ide cerita yang sebenernya udah bagus itu. Apalagi, gak ada plot twist. Bener-bener deh. Sebagai buku dystopia, action gini, gak ada plot twist? Kalah deh sama Twilight. *eh gak ding* :P 

Satu lagi, menurutku konfliknya kurang jelas, kurang ditekankan, kurang dieksplor. Bahkan sampe beres aku tetep aja bingung sebenernya konfliknya tuh gimana. Sangat disayangkan James Dashner gak bisa membuat buku ini sehebat Maze Runner. Dan pastinya sih aku nggak bakalan baca serial James Dashner yang lain itu, apa ya namanya? Pokoknya tentang cyber-cyber itu. Walaupun premisenya hebat, synopsis belakangnya bikin penasaran, tetep aja belajar dari pengalaman Scorch Trials, Death Cure, sm Kill Order; belum tentu isinya sehebat premise / sinopsis belakangnya. ._. Dan seperti yang terjadi di Kill Order, aku bosan setengah mati. Aku harus maksain diriku sendiri agar ngeberesin nih buku. *karna banyak buku lain yang menunggu*

“Oh, I'm good. Seriously, after all these years, you'd think I would stop amazing myself. But here I am, still doing it.” - Alec

Karakter yang aku suka cuman Alec. Dia walaupun poker face, tetep aja pedulian sama sobat-sobatnya, tetep aja suka ketawa dan selalu menolong temen-temennya yang kesusahan. Dia nggak banyak pilih-pilih, kata-katanya suka dingin, tapi didalamnya terselip kepedulian yang begitu besar. Itulah Alec, menurut Mark. Menurutku, karakter-karakternya nggak memorable, nggak deep, boro-boro bikin para pembaca peduli terhadap mereka--aku bahkan sebodo amat sama mereka. Tapi aku cukup peduli sama Alec, walaupun nggak peduli banget kayak ke Minho:3 hehehe. Ada beberapa moment-moment Alec dan Mark, kadang-kadang mereka lucu dan bawa humor ketika pembaca udah bosen banget. Tapi tetep aja sih, menurutku bikin sebuah prequel dari POV karakter yang bener-bener lain itu ide SANGAT buruk. Harusnya POV Minho aja ih -_-.

Overall, buku ini mengecewakan. Bagi kalian yang udah beres Death Cure, masih penasaran sama ceritanya, mending cari spoiler di Google atau Wikia, daripada kalian baca ni buku tebel banget dan isinya bikin boring. *no offense. Bagiku, aku tetep suka sama gaya cerita James Dashner, tapi gak ada lagi momen ketika aku deg-degan (mungkin kurangnya simpati terhadap karakter) karna takut si itu mati, atau si ini mati. Walaupun gitu, adegannya tetep action-packed. Ada sedikit romance--dalam porsi pas. Lalu, untuk bagian kurangnya... baca sendiri diatas yaa. Ohiya, sebenernya Kill Order cuman jawab sebagian kecil pertanyaanku, dan kebanyakan malah nambahin pertanyaan baru. Jadi, mending cari spoiler :)

Maaf bagi penggemar buku Kill Order, aku cuman mengungkapkan seberapa kecewanya aku sama buku yang punya segudang potensial agar bisa jadi buku sebagus Maze Runner. Seberapa kecewanya aku sama serial Maze Runner yang tiap sekuel mengalami penurunan. Aku sebagai pembaca cuman berharap agar James Dashner tetep semangat di serial-serial selanjutnya, dan percaya bahwa aku sangat berharap bisa mencintai serial ini seperti para fandom Maze Runner lainnya. Cuman gimanapun, namanya juga suka / enggak suka sama suatu buku; nggak bisa dipaksain. Bagi yang belum baca, aku rekomendasiin cari aja spoiler yang bertebaran di internet. Tapi buat yang pengen baca buku ini, semangat yaa semoga kalian bisa lebih suka sama Kill Order dibanding aku. Dan aku cuman rekomendasiin baca buat para hardcore fans Maze Runner, penggemar berat dystopia, action-plots, young-adult readers. Bagi yang udah baca, gimana nih menurut kalian? Setuju apa enggak sama reviewku? Comment ya~ Jangan spoiler yaa hehee ^^

Especially because it was so pointless. Needless. Why would someone do this to others after all the hell that happened to the world? Weren't things bad enough? 

BIOGRAPHY TAKEN FROM GOODREADS

ABOUT AUTHOR

James is the author of THE MAZE RUNNER trilogy and THE 13TH REALITY series. He also published a series (beginning with A DOOR IN THE WOODS) with a small publisher several years ago. He lives and writes in the Rocky Mountains.


MORE ABOUT JAMES DASHNER



No comments:

Post a Comment